Memoire~Robert Oetomo~played by : Ridhlo Gusti Pradana




Kali ini saya memainkan solo vibraphone yang berjudul Memoire karya : Robert Oetomo, yang pada saat itu dalam acara pelepasan wisuda Jurusan Musik, ISI Yogyakarta tahun 2017-2018. Terdapat kelebihan pada reportoar ini, yaitu menggunakan tangga nada 6# (FIS) yang mungkin jarang sekali digunakan dalam reportoar untuk solo vibraphone. Kesulitan dalam lagu ini meliputi sticking mallet yang terdapat cross sticking yaitu menyilangkan mallet di tangan kanan dan kiri sehingga mengharuskan posisi pemain agak mundur dari jarak instrument. Kemudian pedalling, ada beberapa frase yang tidak perlu diberi sustain karena menyesuaikan dengan notasi yang tertulis, tapi jika menurut interpretasi kalian itu bebas. Jika kalian ingin memiliki part vibraphone nya, silahkan hubungi saya atau bisa comment di kolom samping. Salam Tak Des...

Vibraphone Cover Lagu Yowis Ben Karya Bayu Skak WTB




Kali ini saya menampilkan video cover dari Bayu Skak yang berjudul Gak Iso Turu, dan juga menjadi salah satu sountrack pada film nya yang berjudul YOWIS BEN. Film bahasa jawa full yang baru pertama kali ada. Tonton ya guys!! Aku wong jowo, aku cinta Indonesia dan aku juga nguri-nguri kabudayan. So, aku dukung orang jawa yang berkarya dan itu pasti bisa bersaing dengan bangsa di dunia. Jangan merendahkan orang jawa, karena nenek moyang kita yang menurunkan kebudayaan ini dan harus kita lestarikan. Ada beberapa instument yang saya mainkan, diantaranya : Bass, Gitar, Piano, Drum (pakai controler) dan Vibraphone Maaf jika permainan saya kurang memuaskan. Tapi itu menjadi semangat saya untuk rajin berlatih. Jika ingin mendengarkan aransemen saya dan bertanya seputar perkusi silahkan : SoundCloud : https://soundcloud.com/ridhlogp Facebook : https://www.facebook.com/pradana.perc Instagram : https://www.instagram.com/ridhlogusti/ Twitter : https://twitter.com/pradanagusti Kunjungi juga Blog saya : http://www.malletesis.blogspot.com Thanks for watching my video, please like, comment, and SUBCRIBE...

Sejarah Perkembangan Marimba


Instrumen marimba  merupakan jenis alat musik perkusi melodis ( definite ), yaitu susunan bilah-bilah nada yang ditala dengan ukuran nada standart ( diatonis ) seperti pada instrumen piano. Perkembangan instrumen marimba sejak tahun 1916 di negara Afrika dan Amerika Latin, yaitu bahasa  Lomwe di Mozambique dan bahasa Manganya di Malawi  nama   marimba berasal dari kata rimba atau limba, yaitu berbentuk bidang datar  menonjol seperti bilah-bilah nada yang terdapat pada instrumen xylophone dan lamellaphone.
Lamellaphone

Di Afrika  kata  rimba atau limba terdapat perbedaan, seperti orang Sena dari Malawi mengistilahkan kata marimba dengan sebutan valimba atau ulimba, orang Lozi dari Zambia menyebut xylophone dengan nama silimba, sedangkan orang Luvale dari timur laut Angola menamakan jijinba. Angola Utara  merupakan daerah dimana marimba banyak mengalami perubahan yaitu sebuah xylophone portabel dengan menggunakan resonator calabash, adalah xylophone yang mempunyai tabung-tabung resonansi.
Old Xylophone

Xylophone yang mempunyai ambitus nada bass  disebut marimba, basmarimba atau bas tenor marimba,  sudah menggunakan tabung resonansi  terbuat dari logam diletakkan dibawah bilah-bilah nadanya, selain nama marimba sering disebut juga xylorimba dengan wilayah nada antara tiga sampai lima oktaf dan sudah banyak dipergunakan dalam pertunjukkan konser. 

Perkembangan instrumen marimba di Amerika Latin seperti Brazil, Ecuador, Cuba dan Mexico,Guatemala instrumen ini ditetapkan sebagai instrumen nasional. Pada abad 17 instrumen ini  mengalami perubahan dengan menambahkan bilah-bilah nada kromatis untuk memperluas wilayah nada. Pada tahun 1894 oleh Sabastian Hutardo instrumen marimba mulai di populerkan melalui kelompok bernama Hutardo Brother’s Royal Marimba Band of Guatemala.

Pada abad ke 18 peranan marimba mulai beragam yaitu dipergunakan dalam berbagai acara pesta, upacara keagamaan dan sering  berkolaborasi dalam bentuk ensambel. Beberapa marimba yang juga mengalami perkembangan adalah jenis marimbasencilla menggunakan kotak resonansi kayu digantikan tabung yang terbuat dari logam, jenis marimba de cinchos atau marimba de hierro bilah nadanya dari kayu diganti logam. Instrumen  marimba lain dengan bilah nada dari kaca dan tabung resonansinya terbuat dari bambu dan juga terdapat jenis marimba dobel. 

Marimba dikenal dan diminati oleh beberapa kalangan masyarakat apalagi dengan munculnya jenis marimba grande atau marimba dobel yang memiliki jangkauan nada (rince) lebih luas yaitu enam oktaf dengan jumlah bilah nadanya 78 bilah nada.Marimba dengan jenis yang sama juga mulai dibuat tetapi jumlah bilah nadanya berbeda yaitu 50 bilah nada. Kedua jenis marimba tersebut memudahkan bagi pemain dalam mengekspresikan maupun menginterpretasikan karya-karya musik bergaya Amerika Latin melalui permainan ensambel. 

Salah satu pemain solo marimba Frank K. Max Callum, dari El Paso Texas merasa nyaman dengan adanya jenis marimba  yang banyak menggunakan tabung resonansi, karena getaran rongga udara dari tabung resonansi inilah yang menghasilkan bunyi atau suara nada lebih bagus.

Marimba Grande

Perkembangan instrumen marimba dari tahun ke tahun hingga akhirnya pada tahun 1910 di Amerika Serikat terdapat marimba yang menggunakan tabung resonansi dengan menggunakan pipa logam yang tertutup dan pipa-pipa tersebut disusun mulai dari bilah nada yang paling rendah hingga bilah nada paling tinggi dengan membentuk seperti huruf U.

Marimba tersebut akhirnya digolongkan kedalam jenis marimba modern, sudah mulai digunakan dalam sebuah pertunjukan orkes yang dipelopori oleh J.C. Deagan dan U.G. Leedy. Komposer lain seperti Clair Omar Musser pada tahun 1935 dalam komposisinya untuk 100 marimba dipentaskan di Carnegie Hall New York. Tahun 1947 Dauris Milhaud dalam karyanya konserto untuk marimba dan vibraphone dan permainannya menggunakan teknik empat mallet. Walaupun teknik tersebut sulit dan rumit akan tetapi lebih efektif dan membuahkan hasil yang lebih tepat dan membuat seperti suasana yang diinginkan. 


Marimba zaman sekarang
 
Instrumen marimba  diminati  para komposer-komposer dunia untuk orkes besar, termasuk Ricard Rudney dalam First Symphony, Messiaen dalam Chronochromee dan Carl Orff dengan karyanya berjudul Antigone. Beberapa karya lain baik dalam bentuk konserto maupun orkes untuk marimba seperti, Malcoln dengan karyanya yang berjudul Fourth symphony, Wilferd Joseph dengan karyanya yang berjudul Seconde Symphony, Aeron Copland  dalam karyanya yang berjudul The Red Pony (1948) sebuah suita film untuk orchestra, Paul Creston dengan karyanya Concertino For Marimba, Robert Kurka dan James Basta dengan karya konserto marimba dan orkestra.